Created by MUHAMMAD FATA FIRDAUS the Geography Teacher and Earth Science . Diberdayakan oleh Blogger.
Mohon maaf, silakan terlebih dahulu untuk KLIK tombol BUKA di bawah ini :
Perkenalkan, saya MUHAMMAD FATA FIRDAUS guru Geografi SMA Negeri Punung. Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, mohon kritik dan saran yang membangun untuk peningkatan kualitas dan kemajuan blog saya.

Temukan di Blog ini

Channel Video Musik Populer

Rabu, 24 Oktober 2012

I'rob

      I'rob adalah merubah akhir kalimah karena perbedaan 'amil ( yang memerintah ) yang masuk kepadanya, baik berubah lafadz maupun kira-kiranya.
Maksudnya : I'rob itu merubah syakal tiap-tiap akhir kalimah disesuaikan dengan fungsi 'amil yang masuk kepadanya, baik karena perubahan itu nampak jelas pada lafadznya atau hanya takdirnya saja.

     Menurut Ahli Nahwu "i'rob, ialah merubah akhir kalimah, baik lafadz maupun takdirnya sesuai dengan fungsi amil yang mengharuskan terjadinya perubahan itu"
Sumber : 
H. Moch. Anwar ILMU NAHWU, terjemahan Matan Al-Ajrumiyah dan 'Imrithy, edisi revisi, CV Sinar Baru Bandung th. 1987

Jumat, 19 Oktober 2012

SISTEM TATA RUANG KOTA

Sistem Tata Ruang Kota
Ernst W. Burgess menggambarkan tata ruang kota ke dalam zona-zona lingkaran, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.









   1. Zona Bisnis
Zona bisnis adalah pusat kegiatan. Di zona ini terdapat pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik dalam suatu kota sehingga terdapat bangunan utama tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, seperti toko, hotel, restoran, gedung kesenian, kantor pemerintahan, pusat bisnis, maskapai penerbangan, dan bank. 
     2. Transisi
Adalah zona peralihan yang ditempati oleh golongan lapisan bawah atau yang berpenghasilan rendah. Kebanyakan didiami oleh para pekerja, buruh kasar, pedagang kecil yang pada umumnya mereka terlibat dalam pusat perdagangan dan bisnis di jantung kota. Rumah mereka kecil, padat, kumuh, dan keberadaannya terancam. Zona ini merupakan tempat imigran dari desa atau tempat lain. Sedikit demi sedikit mereka tergusur, rumah mereka dibongkar untuk dijadikan toko dan kantor. Di antara pemukiman kumuh tersebut terdapat kegiatan industri dan perbankan sebagai perluasan dari zona bisnis.
      3. Zona Para Pekerja
Merupakan zona yang paling banyak ditempati pekerja dengan tingkat ekonomi sedang. Zona ini pemukimannya
lebih baik dari zona transisi karena belum ada pengaruh dari fungsi industri. Tidak adanya pengaruh disebabkan zona ini masih dihalangi oleh zona transisi. Zona ini merupakan tempat kediaman kaum buruh dan pegawai-pegawai rendahan, yang secara ekonomis mereka lebih mampu daripada penduduk yang tinggal di zona transisi.
      4. Zona Kelas Menengah
Zona kelas menengah adalah zona yang dihuni oleh penduduk yang berstatus menengah. Kondisi ekonomi stabil,  kondisi pemukiman lebih baik sehingga lingkungan pemukiman teratur, fasilitas pemukiman terencana dengan baik sehingga kenyamanan dapat dirasakan.
Zona ini merupakan kediaman orang-orang mampu. Di sinilah adanya rumah-rumah mewah dan vila-vila.
     5. Zona Para Penglaju
Zona para penglaju adalah daerah campuran antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, atau daerah pedesaan yang banyak berubah menjadi perkotaan. Lokasinya strategis pada dataran tinggi dengan keindahan lingkungan dan udara yang sejuk. Zona ini merupakan tempat orang-orang yang pulang pergi ke tempat pekerjaannya masing-masing, baik yang menggunakan mobil pribadi, bis, atau pun kereta api. Pada siang hari hampir tidak berpenghuni karena penduduk bekerja.

                            Sumber : Nurmala Dewi, BSE Geografi untuk SMA Kelas XII
                                          Pusat Perbukuan Depdiknas

Kamis, 18 Oktober 2012

KLASIFIKASI DESA



1. Berdasarkan Perkembangan Masyarakat
     Berdasarkan perkembangan masyarakat, desa dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.
a)   Desa Swadaya atau Desa Terbelakang
Desa swadaya adalah suatu desa yang kondisinya statis tradisional, pendidikan dan produktivitas masyarakatnya sangat rendah, administrasi pemerintahan dilaksanakan seadanya, lembaga-lembaga sosial desa tidak berfungsi sebagai mana mestinya, serta pemanfaatan lahan terbatas hanya untuk pertanian.
b)   Desa Swakarya atau Desa yang Sedang Berkembang
Desa swakarya adalah suatu desa yang nnulai mendapat pengaruh dari luar berupa pembaruan di berbagai bidang kehidupan. Perbaikan hidup mulai dirasakan oleh anggota masyarakat. Pendidikan masyarakatcukuptinggi, adatistiadatcukup longgar, administrasi pemerintahan dilaksanakan dengan baik, lembaga-lembaga sosial mulai berfungsi, dan mata pencaharian hidup tidak hanya tergantung pada pertanian.
c)   Desa Swasembada atau Desa yang Sudah Maju
Desa swasembada adalah suatu desa yang masyarakatnya telah maju, sudah mengenal modernisasi pertanian, teknologi maju mulai digunakan, dan pendidikan masyarakat tinggi sehingga mampu berpikir secara rasional. Administrasi pemerintahan dilaksanakan dengan baik, dan lembaga sosial desa telah berfungsi semestinya sehingga mampu mendorong partisipasi masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan desa secara swasembada. Sarana dan prasarana desa tersedia dengan baik serta mata pencaharian penduduk bergerak di bidang perdagangan dan jasa.
2. Berdasarkan Mata Pencaharian Penduduk
     Berdasarkan mata pencaharian penduduk, desa dibagi menjadi 3 macam, antara lain sebagai berikut.
a.    Desa pertanian adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani.
b.   Desa nelayan adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan.
c.    Desa pertanian adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pekerja di bidang industri.
3. Berdasarkan Luas Wilayahnya
     Berdasarkan luas wilayahnya, desa dibagi menjadi 5 macam, antara lain sebagai berikut.
a)      Desa terkecil adalah desa yang luasnya kurang dari 2 km2.
b)      Desa kecil adalah desa yang luasnya antara 2 km2 - 4 km2.
c)      Desa sedang adalah desa yang luasnya antara 4 km2 - 6 km2.
d)     Desa besar adalah desa yang luasnya antara 6 km2 - 8 km2.
e)      Desaterbesar adalah desa yang luasnya antara 8 km2 - 10 km2.
4. Berdasarkan Kepadatan Penduduknya
     Berdasarkan kepadatan penduduknya, desa dibagi menjadi 5 macam, antara lain :
a)      Desa terkecil adalah desa yang kepadatan penduduknya kurang dari 100 jiwa/km2.
b)      Desa kecil adalah desa yang kepadatan penduduknya antara 100 - 500 jiwa/km2.
c)      Desa sedang adalah desa yang kepadatan penduduknya antara 500 - 1. 500 jiwa/km2.
d)     Desa besar adalah desa yang kepadatan penduduknya antara 1.500-3.000 jiwa/km2.
e)      Desa terbesar adalah desa yang kepadatan penduduknya antara 3.000 - 4.500 jiwa/km2.
5. Berdasarkan Jumlah Penduduk
     Berdasarkan jumlah penduduknya, desa dibagi menjadi 5 macam, antara lain sebagai berikut.
a)      Desa terkecil adalah desa yang berpenduduk kurang dari 800 orang
b)      Desa kecil adalah desa yang berpenduduk antara 800 - 1.600 orang.
c)      Desa sedang adalah desa yang berpenduduk antara 1.600 - 2.400 orang.
d)     Desa besar adalah desa yang berpenduduk antara 2.400-3.200 orang.
e)      Desa terbesar adalah desa yang berpenduduk lebih dari 3.200 orang.

Navigasi Halaman Blog


Tes di kelas XI-IPA3, Sabtu 27 Oktober 2012

Tes di kelas XI-IPA3, Sabtu 27 Oktober 2012

Geografi UMS

Environmental Geography Student Association

Perpustakaan Geografi Online

Ilmu Tanah

10 Konsep Pokok Geografi : Lokasi - jarak - keterjangkauan - pola - morfologi - aglomerasi - nilai guna - interaksi/interdependensi - diferensi areal - keterkaitan keruangan

Gramedia Literasi

Terima kasih atas kunjungannya, mohon kritik, saran dan masukan demi kemajuan blog ini ( M. Fata Firdaus )





  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP