Created by MUHAMMAD FATA FIRDAUS the Geography Teacher and Earth Science . Diberdayakan oleh Blogger.

Temukan di Blog ini



Mohon maaf, silakan terlebih dahulu untuk KLIK tombol BUKA di bawah ini :
Perkenalkan, saya MUHAMMAD FATA FIRDAUS guru Geografi SMA Negeri Punung. Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, mohon kritik dan saran yang membangun untuk peningkatan kualitas dan kemajuan blog saya.

Senin, 31 Desember 2012

Bimbingan_OSN

Dokumen Bimbingan OSN Geografi dan Kebumian
SMA Negeri Punung








Rabu, 12 Desember 2012

PENGUMUMAN REMIDIASI BAHASA ARAB KELAS XI - IPA



PENGUMUMAN REMIDIASI

DAFTAR PESERTA REMIDI BAHASA ARAB KELAS XI-IPA

KELAS XI-IPA1
  1. KENFRINA REINDRA
  2. KIKI NOPITA
  3. MAYA RUNA PUTRI B
  4. MEI DIANA PUTRI I
  5. MINDA MURTIKASARI
  6. NUR ISNAENI AS
  7. PANDU ADMAJI
  8. RATIH RAFITA S
  9. SITI FARIDA
  10. TRIANI AGUSTINA
  11. VANNUR WIGRAHA H
KELAS XI-IPA2
  1. ANGGI PUTRI R
  2. Dea Wahyu Prasetya
  3. Wahyu Amzari
  4. Imam Ari santoso

KELAS XI-IPA3
  1. NEKI OKTAVIA
  2. NOPITASARI
  3. NURUL ARIFIN
  4. RAHMAN MEGA YUSUF
  5. RINDRA WAHYU P
  6. RIO WICAKSONO
  7. UNTARI NUR SAFITRI

  1. REMIDI DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN JADWAL YANG TELAH DIATUR OLEH SEKOLAH
  2.  TEMPAT/RUANG REMIDIASI, MENYESUAIKAN SITUASI DAN KONDISI
  3. JIKA TERDAPAT KEKELIRUAN DALAM PENGUMUMAN INI AKAN DIBERITAHUKAN LEBIH LANJUT
                                             PUNUNG, 12 DESEMBER 2012
                                             GURU MAPEL BAHASA ARAB

                                             M. FATA FIRDAUS

Senin, 12 November 2012

DUKUNGAN ILMU GEOGRAFI UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI UU NOMOR 4 TAHUN 2011

DUKUNGAN ILMU GEOGRAFI UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI

UU NOMOR 4 TAHUN 2011

Resume:
Dalam mengimplementasikan ilmunya, para Geograf tidak lepas dari tiga
pendekatan, yaitu:
Spatial analysis (analisis spasial); Mempelajari variasi lokasi dari suatu properti  yg tepat/spesifik atau sekumpulan properti.
Ecological analysis; Membahas hubungan antara manusia dan lingkungan dan menginterpretasikan keterkaitannya dari keduanya.
Regional complex analysis; Mengkombinasikan analisis spasial dan analisis ekologi.
PERLUNYA REFERENSI SPASIAL TUNGGAL SEBAGAI ACUAN SELURUH INSTANSI
Amanat UU No. 4 Tahun 2011
1. MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN AKSES IG YANG DAPAT DIPERTANGGUNG-JAWABKAN.
2. MEWUJUDKAN KEBERGUNAAN DAN KEBERHASILGUNAAN IG MELALUI KERJASAMA, KOORDINASI, INTEGRASI, DAN SINKRONISASI
3. MENDORONG PENGGUNAAN IG DLM PEMERINTAHAN DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT.
INFRASTRUKTUR DATA GEOSPASIAL (IDS): INTEGRASI SEJUMLAH KOMPONEN YANG MEMUNGKINKAN PENGGUNA YANG BERHAK UNTUK MENCARI MENGAKSES, DAN MENGGUNAKAN INFORMASI GEOSPASIAL YANG LENGKAP, STANDAR DAN TELITI
SECARA MUDAH DAN EKONOMIS.

  1. ILMU GEOGRAFI SEBAGAI RUMPUN ILMU KEBUMIAN MEMILIKI PERAN PENTING DALAM PENGELOLAAN DAN PEMANFAATN DATA GEOSPASIAL
  2. TIGA PENDEKAN ANALISIS GEOGRAFI SANGAT BERMAKNA DALAM UTILISASI DATA GEOSPASIAL UNTUK BERBEGAI KEPENTINGAN.
  3. LAHIRNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL MENGAMANATKAN KITA UNTUK MENJAMIN TERBANGUNNYA INFORMASI GEOSPASIAL YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN.
  4. TERSEDIANYA IG DASAR YANG BERKUALITAS MERUPAKAN TUGAS UTAMA BIG YANG HARUS SEGERA DIPENUHI.
  5. PEMBANGUNAN IG TEMATIK YANG BERKUALITAS MENGACU KEPADA NORMA, STANDAR DAN METODE YANG DITETAPKAN OLEH BIG.
Apa yang dapat dikerjakan oleh Departemen Geografi,  berpartisipasi  dalam pembangunan informasi geospatial?

Sumber : 
http://geografi.ui.ac.id/portal/

Jumat, 09 November 2012

Struktur Kota

Berikut ini adalah beberapa bagan  Struktur Kota/Tata Ruang Kota menurut beberapa teori :









 Sumber : Eny Anjani - Tri Haryanto Geografi SMA Kelas XII IPS ( PDF BSE )
                Pusat Perbukuan Depdiknas







Rabu, 24 Oktober 2012

I'rob

      I'rob adalah merubah akhir kalimah karena perbedaan 'amil ( yang memerintah ) yang masuk kepadanya, baik berubah lafadz maupun kira-kiranya.
Maksudnya : I'rob itu merubah syakal tiap-tiap akhir kalimah disesuaikan dengan fungsi 'amil yang masuk kepadanya, baik karena perubahan itu nampak jelas pada lafadznya atau hanya takdirnya saja.

     Menurut Ahli Nahwu "i'rob, ialah merubah akhir kalimah, baik lafadz maupun takdirnya sesuai dengan fungsi amil yang mengharuskan terjadinya perubahan itu"
Sumber : 
H. Moch. Anwar ILMU NAHWU, terjemahan Matan Al-Ajrumiyah dan 'Imrithy, edisi revisi, CV Sinar Baru Bandung th. 1987

Jumat, 19 Oktober 2012

SISTEM TATA RUANG KOTA

Sistem Tata Ruang Kota
Ernst W. Burgess menggambarkan tata ruang kota ke dalam zona-zona lingkaran, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.









   1. Zona Bisnis
Zona bisnis adalah pusat kegiatan. Di zona ini terdapat pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik dalam suatu kota sehingga terdapat bangunan utama tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, seperti toko, hotel, restoran, gedung kesenian, kantor pemerintahan, pusat bisnis, maskapai penerbangan, dan bank. 
     2. Transisi
Adalah zona peralihan yang ditempati oleh golongan lapisan bawah atau yang berpenghasilan rendah. Kebanyakan didiami oleh para pekerja, buruh kasar, pedagang kecil yang pada umumnya mereka terlibat dalam pusat perdagangan dan bisnis di jantung kota. Rumah mereka kecil, padat, kumuh, dan keberadaannya terancam. Zona ini merupakan tempat imigran dari desa atau tempat lain. Sedikit demi sedikit mereka tergusur, rumah mereka dibongkar untuk dijadikan toko dan kantor. Di antara pemukiman kumuh tersebut terdapat kegiatan industri dan perbankan sebagai perluasan dari zona bisnis.
      3. Zona Para Pekerja
Merupakan zona yang paling banyak ditempati pekerja dengan tingkat ekonomi sedang. Zona ini pemukimannya
lebih baik dari zona transisi karena belum ada pengaruh dari fungsi industri. Tidak adanya pengaruh disebabkan zona ini masih dihalangi oleh zona transisi. Zona ini merupakan tempat kediaman kaum buruh dan pegawai-pegawai rendahan, yang secara ekonomis mereka lebih mampu daripada penduduk yang tinggal di zona transisi.
      4. Zona Kelas Menengah
Zona kelas menengah adalah zona yang dihuni oleh penduduk yang berstatus menengah. Kondisi ekonomi stabil,  kondisi pemukiman lebih baik sehingga lingkungan pemukiman teratur, fasilitas pemukiman terencana dengan baik sehingga kenyamanan dapat dirasakan.
Zona ini merupakan kediaman orang-orang mampu. Di sinilah adanya rumah-rumah mewah dan vila-vila.
     5. Zona Para Penglaju
Zona para penglaju adalah daerah campuran antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, atau daerah pedesaan yang banyak berubah menjadi perkotaan. Lokasinya strategis pada dataran tinggi dengan keindahan lingkungan dan udara yang sejuk. Zona ini merupakan tempat orang-orang yang pulang pergi ke tempat pekerjaannya masing-masing, baik yang menggunakan mobil pribadi, bis, atau pun kereta api. Pada siang hari hampir tidak berpenghuni karena penduduk bekerja.

                            Sumber : Nurmala Dewi, BSE Geografi untuk SMA Kelas XII
                                          Pusat Perbukuan Depdiknas

Kamis, 18 Oktober 2012

KLASIFIKASI DESA



1. Berdasarkan Perkembangan Masyarakat
     Berdasarkan perkembangan masyarakat, desa dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.
a)   Desa Swadaya atau Desa Terbelakang
Desa swadaya adalah suatu desa yang kondisinya statis tradisional, pendidikan dan produktivitas masyarakatnya sangat rendah, administrasi pemerintahan dilaksanakan seadanya, lembaga-lembaga sosial desa tidak berfungsi sebagai mana mestinya, serta pemanfaatan lahan terbatas hanya untuk pertanian.
b)   Desa Swakarya atau Desa yang Sedang Berkembang
Desa swakarya adalah suatu desa yang nnulai mendapat pengaruh dari luar berupa pembaruan di berbagai bidang kehidupan. Perbaikan hidup mulai dirasakan oleh anggota masyarakat. Pendidikan masyarakatcukuptinggi, adatistiadatcukup longgar, administrasi pemerintahan dilaksanakan dengan baik, lembaga-lembaga sosial mulai berfungsi, dan mata pencaharian hidup tidak hanya tergantung pada pertanian.
c)   Desa Swasembada atau Desa yang Sudah Maju
Desa swasembada adalah suatu desa yang masyarakatnya telah maju, sudah mengenal modernisasi pertanian, teknologi maju mulai digunakan, dan pendidikan masyarakat tinggi sehingga mampu berpikir secara rasional. Administrasi pemerintahan dilaksanakan dengan baik, dan lembaga sosial desa telah berfungsi semestinya sehingga mampu mendorong partisipasi masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan desa secara swasembada. Sarana dan prasarana desa tersedia dengan baik serta mata pencaharian penduduk bergerak di bidang perdagangan dan jasa.
2. Berdasarkan Mata Pencaharian Penduduk
     Berdasarkan mata pencaharian penduduk, desa dibagi menjadi 3 macam, antara lain sebagai berikut.
a.    Desa pertanian adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani.
b.   Desa nelayan adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan.
c.    Desa pertanian adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pekerja di bidang industri.
3. Berdasarkan Luas Wilayahnya
     Berdasarkan luas wilayahnya, desa dibagi menjadi 5 macam, antara lain sebagai berikut.
a)      Desa terkecil adalah desa yang luasnya kurang dari 2 km2.
b)      Desa kecil adalah desa yang luasnya antara 2 km2 - 4 km2.
c)      Desa sedang adalah desa yang luasnya antara 4 km2 - 6 km2.
d)     Desa besar adalah desa yang luasnya antara 6 km2 - 8 km2.
e)      Desaterbesar adalah desa yang luasnya antara 8 km2 - 10 km2.
4. Berdasarkan Kepadatan Penduduknya
     Berdasarkan kepadatan penduduknya, desa dibagi menjadi 5 macam, antara lain :
a)      Desa terkecil adalah desa yang kepadatan penduduknya kurang dari 100 jiwa/km2.
b)      Desa kecil adalah desa yang kepadatan penduduknya antara 100 - 500 jiwa/km2.
c)      Desa sedang adalah desa yang kepadatan penduduknya antara 500 - 1. 500 jiwa/km2.
d)     Desa besar adalah desa yang kepadatan penduduknya antara 1.500-3.000 jiwa/km2.
e)      Desa terbesar adalah desa yang kepadatan penduduknya antara 3.000 - 4.500 jiwa/km2.
5. Berdasarkan Jumlah Penduduk
     Berdasarkan jumlah penduduknya, desa dibagi menjadi 5 macam, antara lain sebagai berikut.
a)      Desa terkecil adalah desa yang berpenduduk kurang dari 800 orang
b)      Desa kecil adalah desa yang berpenduduk antara 800 - 1.600 orang.
c)      Desa sedang adalah desa yang berpenduduk antara 1.600 - 2.400 orang.
d)     Desa besar adalah desa yang berpenduduk antara 2.400-3.200 orang.
e)      Desa terbesar adalah desa yang berpenduduk lebih dari 3.200 orang.

Jumat, 15 Juni 2012

Isro Mi'roj 1433H/2012M

Dalam rangka meng-implementasikan visi dan misi SMAN Punung di bidang IMTAQ, pada hari ini Juma'at 15 Juni 2012 diselenggarakan Tausyiyah Akbar dalam peringatan ISRO dan MI'ROJ Nabi besar Muhammad SAW. Acara berlangsung di Masjid Al- Muhajirin SMAN Punung. Inti Tausyiah oleh Ustadz H. Kateni Aziz, S.Ag., M.SI ( Guru PAI SMAN Punung ). Inti pokok tausyiyah menekankan:"Supaya pelaksanaan sholat 5 waktu betul-betul dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, karena merupakan amal yang pertama kali dihitung di akherat kelak". Selain itu bapak kepala sekolah Bapak Drs. Sudjalil Arafat, M.SI dalam sambutannya juga mengajak para warga SMAN Punung untuk lebih memakmurkan masjid sekolah dengan lebih giat lagi terutama sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamaah. Kegiatan peringatan Isro Mi'roj juga diselingi dengan seni hadroh, sholawat badar, dan nasyid islami oleh para siswa-siswi yang dibina langsung oleh bapak Drs. Tumadi.





Channel Video Musik Populer

Navigasi Halaman Blog


Tes di kelas XI-IPA3, Sabtu 27 Oktober 2012

Tes di kelas XI-IPA3, Sabtu 27 Oktober 2012

Geografi UMS

Environmental Geography Student Association

Perpustakaan Geografi Online

Ilmu Tanah

10 Konsep Pokok Geografi : Lokasi - jarak - keterjangkauan - pola - morfologi - aglomerasi - nilai guna - interaksi/interdependensi - diferensi areal - keterkaitan keruangan

Gramedia Literasi

Terima kasih atas kunjungannya, mohon kritik, saran dan masukan demi kemajuan blog ini ( M. Fata Firdaus )




  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP