Temukan di Blog ini
Rabu, 11 Oktober 2023
Guru Penggerak
Sabtu, 30 September 2023
Hari Kesaktian Pancasila 2023
Minggu, 17 September 2023
Sabtu, 16 September 2023
Profil Blogger
Minggu, 10 September 2023
Aspek Geografi
Aspek Geografi
Aspek geografi menurut banyak pendapat para ahli, dapat dibedakan menjadi dua yaitu aspek fisik dan aspek nonfisik. Yang keduanya memiliki keterkaitan satu sama lainnya, bahkan dalam keterkaiatan tersebut dalam bagiannya aspek ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Setidaknya bahkan ada 9 Jenis.
Bentuk Aspek Geografi Fisik dan Non Fisik
Aspek geografi dalam ilmu geografi adalah jenis penggunaan pendekatan keruangan dalam bagian aspek geografi yang memerlukan berbagai sudut pandang terhadap fenomena yang terjadi. Solusi terhadap permasalahan berkaitan dengan fenomena geosfer dapat berlangsung secara komprehensif. Penjelasan mengenai aspek fisik dan aspek nonfisik sebagai berikut.
Aspek Fisik
Aspek fisik kajian dalam ilmu geografi meliputi unsur-unsur geosfer yang ada di muka bumi ini. Adapun unsur-unsur tersebut saliang berkaitan lantaran tergolong dalam satu sifat fisik. Contoh kajian dalam aspek fisik ini antara lain adalah kajian mengenai tanah, air, iklim, cuaca, dan perlapisan batuan di Bumi.
Macam-macam aspek fisik dalam kajian ilmu geografi ini setidainya dapat dibedakan sebagai berikut.
Aspek Topologi
Aspek topologi membahas fenomena berkaitan dengan letak wilayah, bentuk muka Bumi, luas wilayah, dan batas wilayah yang berciri khas tertentu. Aspek topologi ini menjadi bagian daripada asepk fisik, lantaran bentuk dan sifatnya terlihat secara nyata oleh kasap mata ilmu pengetahuan yang ada.
Aspek Biotik
Aspek biotik dalam asepk fisik ilmu geografi ini memberikan serta membahas karakter fisik manusia, hewan, dan tumbuhan dalam lingkup biosfer. Oleh karena inilah dalam aspek ini sangat dekat dalam ilmu biologi, sebagi bagian daripada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Aspek Nonbiotik
Aspek nonbiotik dalam kajian ilmu geografi ini adalah aspek yang memberikan penjelasan serta pembahasan mengenai berbagai bentuk batuan, tanah, air, dan atmosfer yang ada di muka bumi ini. Dalam Aspek ini juga seringkali geografi dikenal dan dekat dengan kajian dalam ilmu kebumian.
Aspek Non Fisik
Pengertian kajian aspek nonfisik dalam studi ilmu geografi adalah manusia dengan segala hubungan serta dampaknya. Kajian ini seperti kependudukan, aktivitas budaya, ekonomi, budaya, dan bahkan sampai pada aktivitas politiknya. Oleh karena itulah dalam bagian aspek kajian nonfisik ini lebih fokus pada manusia.
Dalam aspek non fisik ini juga, ilmu geografi secara runtun memberikan penjelasan serta pembahasan yang runtun sebagai bagian daripada kajian ilmu sosial. Contoh dalam kajian ini misalnya saja dalah persebaran manusia/penduduk yang memiliki pebedaan antara di Pulau Sumatra dan Pulau Papua.
Selain itu, bagian atu bentuk daripada aspek nonfisik kajian geografi diantaranya adalah sebagai berikut;
Aspek Sosial
Aspek sosial dalam ilmu geografi adalah aspek yang memberikan penjelasan serta pemembahasan mengenai berbagai bentk adat, tradisi, kelompok masyarakat, dan lembaga sosial-lembaga sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat., baik lembaga ekonomi, lembaga agama, ataupu lembaga hukum.
Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi sebagai bagian daripada aspek non fisik dalam ilmu geografi adalah aspek yang memberikan pemembahasan mengenai industri, perdagangan, pertanian, transportasi, dan pasar. Sebagi bagian daripada pembangunan dan kebutuhan skunder dalam hidup manusia.
Aspek Budaya
Aspek budaya dalam ilmu geografi sebagai bagian daripada aspek non fisik adalah memberikan pmebahasan mengenai pendidikan, agama yang ada dalam masyarakat, bahasa, dan berbagai jenis alat serta lagu keseniannya secara lengkap.
Aspek Politik
Aspek politik dalam asepk ilmu geografi adalah sep kajian yang memberikan serta membahas kepartaian dan pemerintahan yang ada di dalam suatu negara. Dalam aspek ini erat kaitannya dengan kekuasaan yang ada di dalam pemerintahan.
Contoh Aspek Geografi
Contoh sederhananya dalam kehidupan sehari-hari untuk membedakan antara aspek fisik dan aspek non fisik dalam ilmu geografi misalnya saja adalah pembahan yang nyata atau terlihat nyata dalam kehidupa manusia adalah bagian daripada aspek fisik, seperti bebatuan, struktur bumi, fisik manusia, serta lain sebaginya.
Adapun untuk aspek non fisik dalam kehidupan manusia, adalah aspek ilmu geografi yang dekat dengan ilmu sosial. Seperti sejarah, sosiologi, dan lain sebaginya. Secara sederhannya bahasan contoh mengenai aspek non fisik ini meliputi kebudayaan, adat isiadat, dan lain sebaginya (yang tidak terlihat dalam kasap mata manusia).
Demikialah penjelasan serta pembahasan secara lengkap mengenai aspek geografi fisik dan non fisik serta contohnya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan serta pengetahuan bagi segenap pembaca dalam memahami aspek ilmu geografi.
Sumber :
https://www.pinhome.id/blog/aspek-geografi-fisik-dan-non-fisik-serta-contohnya/
Sejarah Perkembangan Geografi
Sumber :
Objek Studi Formal Geografi
Objek Studi Formal Geografi
Objek formal geografi adalah cara pandang dan berpikir terhadap fenomena objek material geografi di permukaan bumi, yang meliputi fenomena fisik dan fenomena sosial, dengan cara pandang dari segi keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah.
Dalam kaitannya dengan pengamatan fenomena di permukaan bumi, studi geografi jelas berbeda jika dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain, walaupun objek materialnya sama. Oleh karena itu, geografi sebagai ilmu pengetahuan lebih dicirikan oleh objek formal dan metode pendekatannya daripada objek materialnya.
Bagaimana cara pandang objek studi formal geografi?
Cara pandang objek studi formal geografi dapat dilihat dari organisasi keruangan (spatial setting) yang meliputi:
- Pola dan persebaran fenomena tertentu di permukaan bumi (spatial patterns)
- Keterkaitan atau hubungan antar fenomena tersebut (spatial system)
- Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada fenomena tersebut, baik dalam wilayah sendiri maupun antar wilayah (spatial processes).
Berdasarkan pandangan objek formal geografi, maka akan muncul enam pertanyaan pokok yang dikenal dengan 5W dan 1H. Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk mengetahui gejala-gejala di permukaan bumi, sehingga menghasilkan penjelasan berdasarkan cara pandang geografi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut.
- What: pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui fenomena apa yang terjadi di permukaan bumi. Untuk menjawab pertanyaan what, geografi dapat menunjukkan fenomena atau faktor alam dan fenomena atau faktor manusia.
- Where: pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui di mana lokasi suatu fenomena terjadi. Jawaban dari pertanyaan where adalah menjelaskan mengenai lokasi atau persebaran fenomena yang terjadi di permukaan bumi. Untuk menjawab pertanyaan ini, geografi dapat menunjukkan ruang atau tempat kejadian fenomena alam atau fenomena yang disebabkan oleh manusia (fenomena sosial, budaya, dan sebagainya).
- When: pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui kapan suatu fenomena terjadi. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah menjelaskan waktu kejadian suatu fenomena terjadi. Untuk menjawab pertanyaan when, studi geografi dapat menunjukkan dimensi waktu kejadian fenomena.
- Why: pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui mengapa fenomena itu dapat terjadi. Jawaban dari pertanyaan why adalah menjelaskan tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu fenomena atau peristiwa. Untuk menjawab pertanyaan why, geografi dapat menunjukkan hubungan, baik yang berupa relasi, interelasi, interaksi, maupun integrasi gejala-gejala geografi sebagai faktor yang utuh, tidak terlepas satu sama lain.
- Who: pertanyaan yang diajukan untuk mencari subjek yang menjadi bagian dari terjadinya suatu fenomena.
- How: pertanyaan yang diajukan untuk mencari jawaban dari bagaimana suatu fenomena seharusnya dapat diselesaikan dengan baik. Untuk menjawab pertanyaan how, geografi dapat menunjukkan kualitas dan kuantitas dari fenomena itu dan interelasi/interaksi fenomena pada ruang yang bersangkutan.
Namun, dengan adanya perkembangan Geografi yang semakin pesat, perlu ditambahkan tiga pertanyaan untuk melengkapinya, yaitu sebagai berikut.
- What can be done there?, “Apa yang dapat dikerjakan di sana?”
- What can that be done?, “Dimana hal itu dapat dilaksanakan?”
- Who gets what, where, and how?, “Siapa mendapat apa, di mana, dan bagaimana”.
Apa saja contoh objek formal geografi?
Adapun contoh dari objek studi formal geografi dapat dilihat dengan berbagai macam sudut pandang, seperti:
- Sudut pandang keruangan atau regional. Melalui sudut pandang keruangan, objek studi formal akan jadi lebih mudah untuk ditinjau, baik dari segi nilai pada suatu tempat dan dari berbagai kepentingan. Mulai dari sini, kita bisa mempelajari mengenai letak, jarak dan keterjangkauan atau aksesibilitas.
- Sudut pandang kelingkungan atau ekologi. Sudut pandang ekologi dapat dilakukan dengan cara mengetahui interaksi antara organisme dengan lingkungan sekitar mereka. Contohnya adalah keterkaitan antara petani dengan nelayan, keterkaitan petani dengan ladang dan sawah.
- Sudut pandang kewilayahan, merupakan analisis kombinasi dari sudut pandang keruangan dan ekologi. Analisis yang dilakukan dalam sudut pandang ini dapat dilakukan dengan cara mengetahui perbedaan yang ada pada satu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Contohnya, seperti kita bertemu atau berbincang di telepon bersama teman yang berada di luar negeri. Kalian pun akan saling menceritakan tentang daerah masing-masing. Kamu akan menceritakan ke teman kita kalau di Jakarta cuacanya sedang sangat panas, macet, dan lain-lain. Begitu pun dengan temanmu di luar negeri yang kemudian menceritakan kalau di sana sedang turun salju, udaranya dingin, orang-orangnya menggunakan bahasa Inggris, dan hal-hal lainnya.
- Sudut pandang waktu merupakan objek formal geografi yang dapat dipelajari dari kurun waktu ke waktu, sehingga manfaatnya bisa digunakan dan dapat diketahui sejauh mana perkembangannya. Contohnya, seperti pengukuran luas suatu pulau dari waktu ke waktu, seiring perkembangan zaman dan dampak dari fenomena yang terjadi di pulau tersebut.
Objek Studi Material Geografi
5. Antroposfer (lapisan manusia)
Prinsip geografi
- Prinsip geografi adalah landasan dalam menjelaskan suatu gejala atau fenomena yang terjadi serta menganalisis berbagai fenomena-fenomena geosfer seperti atmosfer, litosfer, biosfer, hidrosfer, dan antroposfer yang ada di dalam suatu wilayah.
- 1. Prinsip persebaran. Prinsip persebaran menjelaskan bahwa fenomena geografi di Bumi tidak merata. Fenomena geografi termasuk gejala dan fakta geografi yang berkenaan dengan alam maupun manusia. Contoh prinsip persebaran: a. Persebaran potensi air yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lain. b. Persebaran limbah cair dalam tanah. c. Persebaran polusi udara.
- 2. Prinsip tnterelasi. Prinsip geografi selanjutnya ialah interelasi. Permasalahan yang terjadi di alam dengan manusia saling terkait. Interelasi ini dapat terjadi antara alam dengan alam itu sendiri maupun alam dengan manusia. Contoh prinsip interelasi: a. Fenomena banjir yang terjadi akibat penebangan hutan di wilayah hulu. b. Kekeringan yang berkepanjangan sebagai dampak adanya La Nina. c. Perpindahan penduduk Desa X akibat polusi udara pabrik.
- 3. Prinsip deskripsi. Bentuk keterkaitan antara alam dan manusia dapat digambarkan dalam bentuk deskripsi. Selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, ini dapat dilengkapi pula dengan diagram, tabel, gambar, dan peta. Penjelasan atau deskripsi berguna untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah yang sedang dipelajari. Contoh prinsip deskripsi: a. Awal kemunculan ilmu geografi yang dideskripsikan dalam catatan perjalanan. b. Grafik peta lempeng vulkanik di dunia. c. Peta penggunaan tanah untuk menganalisis wilayah dan kesesuaian lokasi.
- 4. Prinsip korologi. Prinsip korologi mencakup pengamatan gejala, fakta, ataupun masalah geografi di suatu tempat. Prinsip ini meninjau fenomena geografi dari segi pesebarannya, interelasinya, interaksinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu. Singkatnya, prinsip korologi memadukan ketiga prinsip lain. Kondisi wilayah akan memberikan ciri khas pada kesatuan gejala, fungsi, dan bentuk. Contoh prinsip korologi. a. Jika ingin mengetahui tentang suhu udara, peneliti perlu mengetahui tentang perbedaan suhu udara pada pedesaan dan kota, penyebab timbulnya udara sejuk di perdesaaan, serta pengaruh banyaknya pohon di desa terhadap suhu udara di wilayah perdesaan. b. Peneliti ingin mengetahui fenomena letusan gunung berapi di Indonesia. Karenanya, peneliti perlu mengetahui tentang jumlah gunung berapi aktif di Indonesia, penyebab letusan gunung berapi, serta dampaknya. c. Terakhir, jika ingin mengetahui tentang perkiraan angin, peneliti dapat melihat perbedaan dan arah angin di berbagai wilayah dan penyebab serta akibat dari angun tersebut.
Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/533715/prinsip-prinsip-geografi-dan-contohnya
Ruang Lingkup Geografi
1. Geografi Fisik
Ruang lingkup fisik merupakan bagian ilmu geografi yang mempelajari semua kondisi fisik peristiwa atau fenomena di muka bumi.Geografi fisik menyangkut keadaan alam di luar manusia seperti gejala alam yang berkaitan dengan bentuk, relief, iklim dan proses fisik di darat, laut dan udara serta pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup manusia.
Ruang lingkup itu meliputi gejala alam di antroposfer (ruang angkasa), atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), pedosfer (lapisan tanah), biosfer (lapisan kehidupan), dan litosfer (lapisan batuan).
Cabang ilmu penunjang geografi fisik adalah astronomi, meteorologi, klimatologi, geofisika, hidrologi, pedologi, biologi, zoologi, fitologi, dan geologi.
2. Geografi sosial
Geografi sosial merupakan ruang lingkup ilmu geografi yang mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia secara lengkap dan dampaknya terhadap lingkungan juga manusia.Ruang lingkup tersebut meliputi ekonomi, lingkungan, budaya, dan lingkungan sosial.
Permasalahan yang termasuk dalam geografi sosial seperti permasalahan aktivitas manusia sebagai makhluk sosial.
3. Geografi regional
Geografi regional merupakan ruang lingkup yang mempelajari topik khusus yang mencakup wilayah tertentu.
Geografi ini biasanya mempelajari suatu wilayah tertentu secara menyeluruh baik dari aspek fisik maupun sosialnya.
Sumber :
Pendekatan Geografi
Mengutip dari buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer untuk kelas X SMA/MA (2007) karya Ahmad Yani dan Mamat Ruhimat, dijelaskan bahwa pendekatan geografi dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Pendekatan Keruangan (Spasial)
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang.
Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi, karena merupakan studi tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan membahas masing masing aspek-aspek keruangannya.
Pendekatan geografi satu ini digunakan sebagai medium untuk mengetahui peta persebaran dalam penggunaan ruang yang ada.
Selain itu, juga bisa menjadi sarana geografi dalam melihat adanya penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai fungsi-fungsi dasar.
Dengan kata lain, pendekatan ini memungkinkan seorang ahli geografi melakukan analisis dan penelitian yang terstruktur serta holistik terhadap keberadaan suatu ruang yang menjadi objeknya. Contohnya, yaitu penggunaan lahan DAS atau kerusakan pada lahan.
2. Pendekatan Kelingkungan (Ekologi)
Pendekatan kelingkungan adalah instrumen daripada pendekatan geografi untuk mengetahui adanya hubungan dari unsur-unsur yang ada di suatu lingkungan.
Hal ini berkaitan dengan lingkungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup atau makhluk hidup dengan lingkungan alamnya.
Pendekatan kelingkungan juga disebut sebagai ekologi karena melakukan riset dan analisis terhadap interaksi dan simbiosis antara organisme hidup dengan lingkungannya.
Contoh dari pendekatan kelingkungan, yakni adanya pemanfaatan dari manusia terhadap lingkungannya untuk dijadikan sesuatu hal yang positif.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional)
Berbeda dengan dua pendekatan di atas, pendekatan kompleks wilayah atau regional ini adalah peleburan dari pendekatan keruangan dan lingkungan. Adanya interaksi antar wilayah akan memungkinkan terjadinya perkembangan.
Hal ini bisa terjadi karena secara harfiah suatu wilayah di bumi memiliki beberapa unsur pembeda di setiap wilayahnya.
Contoh dari pendekatan kompleks wilayah, yaitu manusia yang membangun rumah harus melihat karakteristik wilayah dan lingkungan sekitarnya. Misalnya, rumah yang dibangun di tepi pantai akan memiliki fondasi yang kokoh dan kuat.
Sumber :
Cabang Ilmu Geografi
Cabang Ilmu Geografi
Geografi terbagi ke dalam beberapa cabang ilmu yang memiliki fokusnya masing-masing yang terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu fisik, manusia, dan teknik. Dirangkum dari buku oleh Bagja Waluya, berikut ini adalah cabang ilmu geografi.1. Geografi Fisik
Geografi fisik merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari fenomena alamiah di bumi. Geografi fisik terdiri dari beberapa bagian, di antaranya:
Meteorologi dan klimatologi, mempelajari gejala cuaca di atmosfer.
Hidrologi, mempelajari gerakan serta distribusi air di bumi.
Hidrografi, ilmu yang berkaitan dengan penelitian dan pemetaan air pada permukaan bumi.
Oseanografi, studi yang mempelajari lautan dan aspek-aspek di dalamnya.
Geologi, mempelajari bagaimana bumi terbentuk dan berubah seiring berjalannya waktu.
Geomorfologi, mempelajari bentuk dari permukaan lahan serta sejarahnya.
Biogeografi, mempelajari penyebaran organisme dalam ruang dan waktu.
2. Geografi Manusia
Geografi manusia merupakan cabang ilmu yang fokus mempelajari manusia dalam ruang, meliputi jumlah penduduk, penyebaran penduduk, dinamika penduduk, aktivitas ekonomi, politik, sosial, hingga budaya. Geografi manusia terbagi menjadi:
Geografi ekonomi, mempelajari bagaimana manusia menggunakan sumber daya alam, menghasilkan baran, pola lokasi, persebaran industri, dan seluk-beluk komunikasi.
Geografi politik, mempelajari unit-unit politik seperti wilayah, perbatasan, negara, dan ibukota berdasarkan kekuatan nasional serta politik internasional.
Demografi, mempelajari persoalan dan keadaan penduduk.
Geografi penduduk, mempelajari variasi kualitas ruang dalam demografi dan non demografi.
3. Geografi Teknik
Geografi teknik merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari cara memvisualisasikan dan menganalisis data ke dalam bentuk peta, diagram, foto, dan citra hasil penginderaan jauh. Geografi teknik terbagi ke dalam:
Kartografi, mempelajari pembuatan peta yang berisi ukuran dan data dari berbagai unsur permukaan bumi yang didapatkan dari hasil penelitian surveyor, geografi, kartografi, dan lain sebagainya.
Penginderaan jauh, mempelajari cara memperoleh informasi berupa objek, daerah, atau gejala dengan memanfaatkan alat tertentu.
Sistem Informasi Geografi (SIG), sistem informasi berbasi komputer yang menyimpan dan memproses data geografis dan menyediakan informasi grafis secara terpadu.
Sumber :
Pengertian Geografi Menurut Para Ahli
1. Eratosthenes
Menurut Erastothenes, geografi adalah penulisan tentang bentuk muka bumi. Istilah atau kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo yang memiliki arti bumi serta graphien yang berarti tulisan.
2. Immanuel Kant
Filsuf Immanuel Kant berpendapat bahwa geografi sangat dekat dengan ilmu filsafat. Menurutnya, geografi adalah ilmu dan objek studinya adalah benda-benda, hal-hal, atau gejala-gejala yang tersebar pada wilayah di permukaan bumi.
3. Karl Ritter
Menurutnya, geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan alamiah, gejala alam, keadaan kebudayaan, dan sejarah kebudayaan manusia di bumi ini.
4. Hartshorne
Hartshorne mendefinisikan geografi sebagai ilmu yang berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi.
5. Paul Vidal de La Blache
Geografi menurut Paul Vidal de La Blache adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.
6. Bintarto
Menurut Bintarto, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam, dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur unsur bumi dalam ruang dan waktu.
7. Daldjoeni
Daldjoeni berpendapat bahwa Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mengajarkan kepada manusia mengenai beberapa cangkupan yang terdiri atas tiga hal pokok, yaitu cangkupan spasial (ruang), cangkupan ekologi (kondisi), dan cangkupan region (wilayah).
8. Vernor E. Finch dan Glen Trewartha
Mereka berpendapat bahwa geografi merupakan deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannya tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap.
9. Alexander
Alexander memberikan definisi bahwa geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia.
10. William Morris Davis
WIlliam berpandangan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dan lingkungan fisik.
11. Ikatan Geografi Indonesia (IGI)
Pengertian geografi menurut IGI adalah ilmu tentang persamaan dan perbedaan gejala geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.
12. American Geographical Society
Menurut organisasi ini, geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang lingkungan alami dan sosial, serta interaksi antara manusia dan lingkungan.
Sumber : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6656077/pengertian-geografi-menurut-para-ahli-dan-cabang-ilmunya